π¬ DIAM MEMBISU
_____________
π Saudaraku,
Saat sedang menunggu.
Menunggu kawan, menunggu antrian atau menunggu apapun itu.
Mengapa malah membisu?
Padahal handphone ada di tanganmu.
Aplikasi Al Qurβan ada disitu.
Namun kenapa hanya Facebook dan WhatsApp yang jadi favoritmu?
π Saat sedang berkendara,
baik mobil, motor, kereta.
Atau apapun itu namanya.
Tak mampukah ayat Al Qurβan engkau baca?
Bukankah satu hurufnya diganjar sepuluh pahala?
Tapi mengapa malah diam saja?
π Saat sakit melanda,
demam, pusing atau apapun sakitnya.
Bukankah satu atau dua surat kau mampu mengulanginya?
Tasbih, tahmid, tahlil dan istighfar kau mampu mengucapkannya?
Namun mengapa hanya tidur saja?
Sebegitu parahkah sakit yang diderita?
Atau hatikah yang sakit sebenarnya?
β Saudaraku,
Detik-detik itu,
baik yang sedang berjalan, yang akan datang maupun yang sudah berlalu.
Bukankah itu bagian dari umurmu?
Dan itu juga yang mengurangi jatah hidupmu?
Mengapa begitu saja engkau biarkan berlalu?
Tak ada sesalkah di hatimu?
π Saudaraku,
Nasehat ini bukan saja untukmu.
Namun juga untukku, untukmu, dan untuk siapa saja yang mau.
πΊ Apapun itu profesimu.
Dimanapun aktifitasmu.
Dan bagaimana pun sibuknya dirimu.
π Janganlah engkau biarkan detik-detik berlalu.
Kecuali bacaan Al Qurβan menghiasi bibirmu.
Lantunan ayat-ayatnya terdengar di telingamu.
Tasbih, tahmid, tahlil dan istighfar membasahi lisanmu.
πΎ Sehingga tenanglah hatimu.
Berkahlah harimu.
Dan bermaknalah hidupmu.
ARF